Penggunaan warna: warna memiliki posisi yang sangat penting dalam desain tas kemasan makanan, setiap warna memiliki makna dan emosi tersendiri, dapat memancarkan perasaan dan menggugah resonansi psikologis masyarakat. Pencocokan warna memiliki efek membuat gambar menjadi hidup, harmonis, dan bersatu. Warna memiliki aturan aplikasi yang relatif tetap dalam desain kemasan makanan; jika aturan ini tidak diikuti, maka akan sulit untuk mencapai pengakuan dan resonansi psikologis masyarakat. Penggunaan yang paling umum adalah pencocokan warna pelengkap dan pencocokan skema warna yang sama. Pencocokan warna yang terkoordinasi secara efektif dapat meningkatkan nilai produk.

Desain grafis dan pola: karakteristik dan esensi produk dapat ditampilkan melalui desain layar kemasan. Dalam desain tas kemasan makanan modern, yang paling banyak digunakan adalah langsung merefleksikan produk di layar. Penggunaan grafik dan pola membutuhkan keseimbangan visual dan menyesuaikan dengan kebiasaan visual masyarakat. Kinerja primer dan sekunder tercermin dari proporsi dan posisinya. Gambar keseluruhan harus memiliki fokus visual sehingga konsumen dapat melihat elemen ini dari jarak jauh, dan kemudian menariknya untuk melihat bagian lain dari kemasan.

Desain logo dan teks: teks menempati proporsi yang relatif besar di layar pengemasan. Ini adalah cara utama untuk menyampaikan informasi produk kepada konsumen. Ini harus memberi orang kesan visual yang jelas. Teks dalam desain tas kemasan makanan harus menghindari kerumitan, dan jenis produk yang berbeda memerlukan gaya desain yang berbeda. Desain font kemasan produk harus dikoordinasikan dan konsisten dengan layar kemasan agar kemasan produk terintegrasi dan divisualisasikan.

Terakhir, jangan lupa untuk mengecek undang-undang setempat dan pastikan informasi pada tas kemasan Anda sudah sesuai dengan undang-undang dan regulasi, misalnya ingredent order, dan sertifikasi tanda sertifikasi yang diwajibkan.